Earth Hour!
Yah pada saat saya
menulis ini, bertepatan dengan peringatan 'Earth Hour'.
Pernahkah sobat
berfikir mengapa terciptanya 'Earth Hour'?. Singkatnya, kegiatan 'Earth
Hour' ini digagas oleh Organisasi WWF (World Wide Fund for Nature) dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran atas pemanasan global dan konsumsi energi
listrik di Bumi kita ini.
Namun kali ini saya bukan membahas mengenai itu, tapi berkat moment 'Earth Hour' ini membuat saya berfikir bagaimana listrik bisa sampai rumah saya, rumah sobat, rumah pak RT/RW, dan rumah pacar (kalo punya).
Bisa dibilang
energi listrik merupakan energi vital, dari mulai gedung pencakar langit sampai
tukang pecel lele kesayangan memakai energi listrik. Maka dari itu, kali ini
saya mencoba menjelaskan bagaimana energi listrik bisa sampai rumah kita.
Yuk siapin
cemilannya sambil baca~
PROSES DISTRIBUSI
Pada awalnya energi listrik
dibangkitkan melalui Pembangkit Tenaga Listrik (PTL) seperti:
- PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
- PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
- PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
- PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
- PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
- Dan lainya...
Setelah energi listrik dibangkitkan,
selanjutnya tegangannya di naikkan menggunakan Trafo Step-Up di Gardu Induk (GI)
dengan tujuan mengurangi kerugian daya saat di
transmisikan.
Bagi sobat yang masih awam,
singkatnya besarnya nilai Tegangan (V) berbanding terbalik dengan
besarnya nilai Arus Listrik (i) dan kerugian daya adalah Arus
listrik di kali dengan Tahanan (r). Maka dari itu jika tegangan listrik
dinaikkan, maka kerugian daya yang dihasilkan semakin kecil.
Selanjutnya tegangan listrik
disalurkan ke Gardu Induk distribusi melalui saluran transmisi.
Pada Gardu Induk distribusi, tegangan di turunkan menggunakan Trafo Step-Down dan
di salurkan ke gardu distribusi melalui saluran distribusi
primer. Selanjutnya, energi listrik diturunkan lagi tegangannya pada gardu
distribusi menggunakan trafo distribusi untuk
menghasilkan tegangan rendah 220/380 Volt. Setelah didapatkan tegangan yang
ideal untuk di konsumsi (220/380 Volt), selanjutkan energi listrik disalurkan
ke rumah kita melalui saluran distribusi sekunder.
Siapa Tahu Pengen Tahu
Sebenarnya banyak istilah dalam
proses distribusi energi listrik, tapi saya mencoba memberi tahukan beberapa
istilah yang mungkin sering di dengar.
Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi
(JTET)
Jaringan Tegangan Tinggi (JTT)
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Jaringan Tenaga Listrik (JTL)
Tegangan
Ekstra Tinggi (TET) Tegangan sistem diatas 245.000 V
Tegangan
Tinggi (TT) Tegangan sistem diatas 35.000 Volt sampai dengan 245.000 V
Tegangan
Menengah (TM) Tegangan sistem diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 V
Tegangan
Rendah (TR) Tegangan sistem sampai dengan 1.000 V
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran
Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran
Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Penerangan
Jalan Umum (PJU)
Penyambungan
Baru (PB)
Penambahan
Daya/Perubahan Daya (PD)
Papan
Hubungi Bagi (PHB)
Alat Pembatas
dan alat Pengukur (APP)
Akhir kata,
Mohon maaf apabila sobat sedikit pusing, lola, sulit mencerna tulisan saya
Saya hanya iseng membuatnya seperti itu
Nanti kalo ada kesempatan saya coba perbaiki
Biar iseng yang penting manfaat
Salam
0 comments:
Post a Comment