Saturday, 19 March 2016

PROSES DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK

Earth Hour!
Yah pada saat saya menulis ini, bertepatan dengan peringatan 'Earth Hour'. 
Pernahkah sobat berfikir mengapa terciptanya 'Earth Hour'?. Singkatnya, kegiatan 'Earth Hour' ini digagas oleh Organisasi WWF (World Wide Fund for Nature) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran atas pemanasan global dan konsumsi energi listrik di Bumi kita ini.

Namun kali ini saya bukan membahas mengenai itu, tapi berkat moment 'Earth Hour' ini membuat saya berfikir bagaimana listrik bisa sampai rumah saya, rumah sobat, rumah pak RT/RW, dan rumah pacar (kalo punya). 

Bisa dibilang energi listrik merupakan energi vital, dari mulai gedung pencakar langit sampai tukang pecel lele kesayangan memakai energi listrik. Maka dari itu, kali ini saya mencoba menjelaskan bagaimana energi listrik bisa sampai rumah kita. 
Yuk siapin cemilannya sambil baca~


PROSES DISTRIBUSI 
Pada awalnya energi listrik dibangkitkan melalui Pembangkit Tenaga Listrik (PTL) seperti:

  • PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
  • PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
  • PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
  • PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
  • PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
  • Dan lainya... 

Setelah energi listrik dibangkitkan, selanjutnya tegangannya di naikkan menggunakan Trafo Step-Up di Gardu Induk (GI) dengan tujuan mengurangi kerugian daya saat di transmisikan. 
Bagi sobat yang masih awam, singkatnya besarnya nilai Tegangan (V) berbanding terbalik dengan besarnya nilai Arus Listrik (i) dan kerugian daya adalah Arus listrik di kali dengan Tahanan (r). Maka dari itu jika tegangan listrik dinaikkan, maka kerugian daya yang dihasilkan semakin kecil.

Selanjutnya tegangan listrik disalurkan ke Gardu Induk distribusi melalui saluran transmisi. Pada Gardu Induk distribusi, tegangan di turunkan menggunakan Trafo Step-Down dan di salurkan ke gardu distribusi melalui saluran distribusi primer. Selanjutnya, energi listrik diturunkan lagi tegangannya pada gardu distribusi menggunakan trafo distribusi untuk menghasilkan tegangan rendah 220/380 Volt. Setelah didapatkan tegangan yang ideal untuk di konsumsi (220/380 Volt), selanjutkan energi listrik disalurkan ke rumah kita melalui saluran distribusi sekunder.



Siapa Tahu Pengen Tahu 
Sebenarnya banyak istilah dalam proses distribusi energi listrik, tapi saya mencoba memberi tahukan beberapa istilah yang mungkin sering di dengar.

Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi (JTET)
Jaringan Tegangan Tinggi (JTT)
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Jaringan Tenaga Listrik (JTL)
Tegangan Ekstra Tinggi (TET) Tegangan sistem diatas 245.000 V
Tegangan Tinggi (TT) Tegangan sistem diatas 35.000 Volt sampai dengan 245.000 V
Tegangan Menengah (TM) Tegangan sistem diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 V
Tegangan Rendah (TR) Tegangan sistem sampai dengan 1.000 V
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Penerangan Jalan Umum (PJU)
Penyambungan Baru (PB)
Penambahan Daya/Perubahan Daya (PD)
Papan Hubungi Bagi (PHB)
Alat Pembatas dan alat Pengukur (APP)








Akhir kata,
Mohon maaf apabila sobat sedikit pusing, lola, sulit mencerna tulisan saya
Saya hanya iseng membuatnya seperti itu
Nanti kalo ada kesempatan saya coba perbaiki
Biar iseng yang penting manfaat

Salam

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.